Lidah buaya atau aloe vera bukanlah tanaman asing bagi setiap orang. Meski sudah dikenal lama, hanya sedikit masyarakat yang mengetahui manfaat dan khasiat tanaman ini.
Ternyata dalam daun lidah buaya terkandung beberapa zat yang sangat baik untuk perawatan kecantikan dan obat.
Tanaman lidah buaya (Aloe Vera Linn) sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini berasal dari Afrika. Lidah buaya masuk ke Indonesia dibawa oleh petani keturunan Cina pada abad ke-17. Sebutan untuk tanaman ini sangat bervariasi, tergantung negara tempat tumbuh.
Lidah buaya bisa tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Asia dan Amerika. Hal ini disebabkan tumbuhan tersebut bisa menutup stomata (mulut) daun hingga rapat pada musim kemarau untuk menghindari kehilangan air dari daunnya.
Lidah buaya juga bisa tumbuh di daerah beriklim dingin. Kelemahannya, jika ditanam di daerah basah dengan curah hujan tinggi, mudah terserang cendawan.
Daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian memanjang, berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, dan memiliki lapisan lilin dipermukaan. Daun lidah buaya bersifat sekulen, yakni mengandung air, getah dan lendir.
Bunga lidah buaya berbentuk terompet sepanjang 2 – 3 cm, berwarna kuning dan tersusun berjuntai melingkari ujung tangkai menjulang ke atas. Lidah buaya berakar serabut.
Lidah buaya mengandung dua jenis cairan, yakni bening seperti jelly dan cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloein. Jelly lidah buaya bisa diperoleh dengan belah batangnya.
Sedangkan cairan berwarna kekuningan yang mengandung aloin berasal dari lateks yang terdapat dibagian luar kulit. Cairan ini bisa digunakan untuk obat pencahar.
Asam amino yang terkandung didalamnya akan membantu perkembangan sel-sel baru, sekaligus menghilangkan sel-sel yang telah mati.
sumber : http://www.rileks.com